Skip to main content

Kesal terhadap perlakuan APJII terhadap kami

Baru selesai memberikan training security kemarin, saya disodori surat. Surat tersebut dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang isinya melarang kami (pengelola domain .ID) untuk menggunakan nama ID-NIC. Padahal kami sudah menggunakan nama tersebut sejak tahun 1996. Alasannya adalah bahwa nama tersebut sudah mereka daftarkan sebagai merek di tahun 1998.

Karena kami malas ribut, akhirnya kami putuskan untuk mengganti nama layanan kami menjadi ccTLD-ID saja. Itu singkatan dari Country Code Top Level Domain Indonesia. Selain perubahan nama, banyak hal lain yang terpaksa harus kami ubah.

Saya capek betul. Kalau anda lihat, saya kan super sibuk. Eh, ketambahan masalah ini lagi. I don't need this sh!t. Tapi apa boleh buat. Karena (pengelolaan domain) itu masih menjadi tanggung jawab saya, ya harus dibereskan. I won't forget their treatment to us. That's for sure.

Comments

wayan said…
Sabar Pak Budi, kalo bisa jangan sampe ikut ikutan kaya DPR kita itu.
Anonymous said…
Sabar aja, khan nanti juga ada hikmahnya :)
Anonymous said…
Btw, jangan lupa merek ccTLD-ID didaftarkan di Dep. Kehakiman. :)Daripada besok-besok ada kejadian serupa, masak mau ganti nama lagi? Makan-makan lagi dong! he he he :D
Anonymous said…
Welah dalah..
Jadi berantem orang2 ini. Yang hacker pada sibuk 'perang' sama Malaysia, yang 'pinter' juga pada sibuk 'perang' sama temen sendiri. Jangan saling menyalahkan, 'nedho nrimo ing pandum' Pak Budi. Tidak perlu mengumpat, lebih bermanfaat diam dan lakukan yang berguna.
kuspoes said…
wah ganti lagi berarti kebijakannya ganti juga dong? .. denger2 katanya domain yg or.id jadi berbayar tiap tahun ya?
http://kusaeni.com
wongacid said…
hahaha... ternyata pak budi bisa kebakaran kumis juga yah...
bhowo said…
cooling down Pak...
ntar tetangga pada bangun lho...
Anonymous said…
Ternyata bukan hanya di hutan yang buas.. dalam dunia domain ada juga yang buas.. dan itu di Indonesia... :((

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Say NO to APJII!

Prolog At the end of 1997, I went back to Indonesia from my studies and work in Canada. The .ID domain management in Indonesia at that time was in a confusing state. Nobody wanted to manage it. Universitas Indonesia (UI) - the original maintainer - was in a fight with APJII (the Association of Indonesian ISP). In the end, IANA gave me a mandate to manage the .ID domain. Since then, I manage the .ID domain with open management. There are problems, but mostly minors. Until recently, when APJII (again) is trying to take over the .ID domain management from my team. Here's a short info to give you a head start. Short summary APJII (the association of ISP in Indonesia) is trying to takeover the .ID domain management in Indonesia. They have tried and will try everything to take over. Long description I've been managing the .ID domain since the end of 1997. At that time, nobody wanted to run the domain management. First of all, a brief description of how we run things. To run the .ID d