Skip to main content

Say NO to APJII!

Prolog
At the end of 1997, I went back to Indonesia from my studies and work in Canada. The .ID domain management in Indonesia at that time was in a confusing state. Nobody wanted to manage it. Universitas Indonesia (UI) - the original maintainer - was in a fight with APJII (the Association of Indonesian ISP).
In the end, IANA gave me a mandate to manage the .ID domain. Since then, I manage the .ID domain with open management. There are problems, but mostly minors.

Until recently, when APJII (again) is trying to take over the .ID domain management from my team. Here's a short info to give you a head start.


Short summary

APJII (the association of ISP in Indonesia) is trying to takeover the .ID domain management in Indonesia. They have tried and will try everything to take over.

Long description

I've been managing the .ID domain since the end of 1997. At that time, nobody wanted to run the domain management.

First of all, a brief description of how we run things. To run the .ID domain, I am assisted by several domain admins. Each of these domain admins is responsible for second level
domains. For example, there is a domain admin for AC.ID, then there is also a different domain admin for CO.ID, etc. These domain admins are volunteered based. (No ne get paid, except for the CO.ID admin who is also helping the day to day operation.) All of this was done informally. I am personally responsible for everything. We use "IDNIC" as the name of our operation.

There is a fee to register a domain, except for sch.id, go.id, and mil.id (which is allocated for schools, government, and military - they are free). Most of the domains are registered with one time fee, except for web.id which has a yearly fee. In the future we would like
to implement a yearly fee to make sure that there are no dead domains (domains that are not used at all). Billing was outsourced to APJII (the association of Indonesian ISP).

To serve the domain users better, we are now in the process of using registrar-registry, just like gTLDs. We would like to be the registry and stick with policy and backend. Whereas registrars are doing the business.

To implement this concept we have to formalized the organization. We decided to create a formal entity, which consists of all the domain admins (the de facto operational). This organization is a non-profit oriented. We are in the process of discussing the by-laws publicly (through open mailing list).

Now... the issues.

APJII (the associations of ISP) feels that they are being left out. They insisted that they should be part of the registry (AND registrar). They do not like the registrar-registry concept. So, they sent mails.


  1. First mail stated that we cannot use the word / brand "IDNIC" anymore since they have trademarked the name IDNIC. (in 1998) (Yes, they have done this without my knowledge. It was a stab in my back.)
  2. They will use the name IDNIC to serve IP allocation and AS numbers, which they are doing right now. (Note: apparently, this is just the beginning of the take over)


We have no choice but to stop using the name IDNIC in our services. We are now using "ccTLD-ID" as our name. (And we have changed IANA database.) We move forward with our registrar-registry programme. Currently, we have selected 5 registrars.

The next letter was a threat to sue me.

A couple of months ago, APJII have an election and new officials were announced. As part of the election process, they also have programme. To my disbelieve, one of the programme was to create an entity called IDNIC that manages IP numbers *AND* domain name. I have no doubt that they will send a letter to ICANN to redelegate that mandate to them. Since this is their internal organization issue, I could not (and would not) do anything. But I have to give you a warning.

A few days ago, they went to the Government and asked the Gov to support APJII (or they use the name ID-NIC) as the domain management in Indonesia. Now, I am pretty sure APJII will send an email to IANA/ICANN as well, asking for a redelegation to them.

Just to give everybody a head start.

Regards
Budi Rahardjo

Comments

Anonymous said…
sebaiknya bapak segera sounding ke ICANN. jaga2 saja.

lebih cepat lebih baik, jadi tidak diklaim sepihak oleh APJII.

seringkali niat baik tidak cukup. :)
idban said…
bikin banner dunk pak, mungkin temen2 blog bisa bantu nyebarin informasi.
Priyadi said…
saya sepenuhnya tukung pak budi. mudah-mudahan dikasih jalan yang peaceful untuk keluar dari semua ini.
Anonymous said…
Perasaan dari dulu APJII kerjaannya selalu ngrecoki yang sudah berjalan dengan baik.

Kerjanya pun juga ndak jelas,Pak HN tuh yang kerjaannya cari perhatian aja ..he..he..

Jangan dikasih lah...kita tetep dukung kok pak Budi...

cak_figo
Anonymous said…
Menurut pengakuan HN di masa masih menjabat sekjen APJII... Cepat atau lamban "bom waktu" itu akan meletus katanya. Nah dia ledakkan biar pengurus berikutnya "ngeh"... hi hi hi... udah meledak dia cuci tangan (baca dia ga ikut di kepengurusan berikutnya) tapi dia lobi TAP dkk untuk tetap duduk di kepengurusan berikutnya.

Maju terus kang budi.
Anonymous said…
Kang Budi. Sebagai tokoh IT Indonesia, anda harus arif. Kalau Anda bener, layani saja. Kalau memang harus didialogkan, ya sudah tanya saja maunya APJII apa? Kalau memang itu untuk Internet RI bagus, suruh aja APJII ngelola. Bisa nggak sih APJII.
Anonymous said…
Sekali lagi APJII memperlihatkan arogansinya, tapi jangan gentar Pak, udah biasa di negeri ini kalau merebut kerjaan orang untuk mencari popularitas dan keuntungan menjadi jalan yang mereka angap pantas sesuai kapabilitas mereka...

tapi toh, kita tetap tahu siapa mereka...

Saya dukung Pak Budi!
Anonymous said…
Kekuasaan dan uang.. Selalu bikin orang buta.

Go get em, pak..

-JaF
Old Monkey said…
saya pikir untuk domain ID lebih baik diserahkan ke pemerintah saja!
budiw said…
NO APJII!
anastasianani said…
aku dukung deh !
Awan Kusuma said…
NO2APJII!
Sumodirjo said…
Ummm, Saya netral deh. yang jelas harapan saya siapapun yang mengelola domain ID segalanya akan lebih baik.
Anonymous said…
selama dihandle pak budi pelayanan .id fine2 aja.... kenapa tiba2 apjii ingin take over? pasti ada duit di balik batu nih....
Anonymous said…
Saya dukung Pak Budi. Kalau berani, jangan takut-takut. Kalau takut jangan berani-berani. Kalah dalam suatu pertempuran, belum berarti kalah dalam peperangan.
Mang Udung said…
jgn takut pak, kami dukung sepenuhnya...
Anonymous said…
Semoga pak budi dapat keluar dari masalah ini dengan baik.
boendh4 said…
waaahh..
kok gitu yaahh..

smoga yang benar memang BENAR..
yang salah memang SALAH..

btw..
makasih ya pak, dulu dah dibantuin bikin ".co.id"
Anonymous said…
ikut juraGan sajah :-"
Anonymous said…
ANDA TERLALU NAIF...
Perlihatkan dulu kerja anda yg profesional... baru deh 'perang' dengan pake otak dan rasa rendah hati...

Kerja tim anda sewaktu di IDNIC dan ccTLD sangat tidak profesional dan terkesan meribetkan masalah...

Jgn pikirkan kekuasaan anda memegang domain indonesia... pikirkan juga gimana cara mengelola domain yg profesional... lebih bagus pengelolaan domain2 di tempat2 hosting daripada di ccTLD...

Thx
Orang yg banyak komplain dengan ccTLD
Anonymous said…
Saya dukung Bapak JIKA DAN HANYA JIKA :
1. Kinerja CCTLD menjadi lebih baik
2. Wadahi pengelolaan CCTLD dalam struktur yang lebih baik

Jika ini adalah mandat dari IANA kepada Bapak secara personal, bentuklah wadah resmi yang mengelola domain secara lebih profesional dan terarah. Ngapain susah - susah bikin akreditasi? Cari dukungan? Lalu kenapa yg accredited itu sebagian juga ISP - ISP yg tergabung dalam APJII?

Kita pasti dukung koq, asal CCTLD dibenahi dengan visi kedepan yang cukup matang
Anonymous said…
wah ini urusan nya ama pemerintah lagi pemerintah lagi.
anyway saya dukung pak Budi...
Anonymous said…
Yang pernah ngerasa susahnya ngurus domain ID pasti bakal mikir dulu..mo bela yg mana..heheh...anyway..siapa yg ngerasa benar..belum tentu benar juga loh..keep on fighting for anything that you believe !
Anonymous said…
pengelolaan domain ID lebih profesional? saya dukung !
Apalagi dengan pengelola baru, jangan dengan (sekjen) APJII yang sekarang ! SekJen APJII sekarang (TAP) orang rakus kekuasaan!

Lihat saja, baru menjabat sudah mau buat PT IIX, cita-cita beliau saat jadi Sekjen dulu, mengkomersilkan IIX.
cek saja webnya di www.access.net.id, ada PT Mahatel (punya TAP juga): www.iixnetworks.net (webnya sudah dikosongin sejak ribut2 IDNIC) atau http://neutron.iixnetworks.net
Anonymous said…
Mungkin memang ccTDL/IDNIC ribet dalam pendaftaran/pengubahan tapi, sekarang ketika diambil oleh pemerintah malah ga ada kejelasan bagaimana saya mau mengubah DNS saya....? :(
IDNIC sudah tidak beroperasi sedang INFOKOM (www.infokom.go.id) masih menginformasikan pendaftaran domain .ID masih di ccTDL, kalo pemerintah tidak siap ya mbok biar pak Budi aja yang pegang, khan kami bisa tetep mengelola domain lewat ccTDL. Sebentar lagi saya tidak memiliki WEB Site, pdhal punya domain dan hosting lho...
Kalo begini sih lebih baik dipegang pak Budi
Dukung Pak Budi
Anonymous said…
katanya non profit???
asosiasi perompak jasa internet Indonesia (APJII),,,
untuk pengurus yang baru sering2 nonton Rahasia Illahi..ya??
Pak Budi Fight 4 Right!!!
Anonymous said…
Saya tidak memihak siapa-siapa.
tapi saya tidak suka melihat kearoganan dan ketidakadilan..


so..good luck mister..hope you win :)
Anonymous said…
Saya ikut dukung Bapak. Lha... gimana mau management domain id yang jumlah bwuaaanyak sekali, u domain APJII sendiri jalannya (maaf) lebih cepat keong....

Selamat berjuang Pak...
Anonymous said…
hal pertama... dudukan persoalannya lalu biar masyarakat pahan dulu baru kita bisa menilai selanjutnya,

jika baca tadi saya rasa skg untuk pendaftaran lebih simple, tinggal ditingkatkan profesionalismenya.

niat kita kan ingin membangun IT di bangsa ini lebih murah dan handal, kenapa musti ribut, kl mau fair mari kita bangun bersama dgn open mid. kekuasaan dan monopoli kan peninggalan hasil cuci otak budaya dari para penjajah bangsa tercinta ini kenapa tidak kita kembalikan ke musawarah dan mufakat itu kan budaya dasar kita. kalo masih pake hasil penjajahan dan tidak mau berubah, pantes kl indonesia ini susu perahan kamu kapitalis. tinggal tunggu sampai tdk produktif.

:)

hanya ingin indonesia tercinta ini utuh seperti dulu.
Tajid Yakub said…
Ayo teman-teman.. jangan terburu-buru menyalahkan APJII nya.. (masak organisasi yang jelas-jelas bikinan manusia disalahin? :D)..., Thx Pak Budi atas infonya..

Say No to ..????
Khoirul Anam said…
NO APJII!
Yes, I agree with you Mr. Budi
Seto El Kahfi said…
eh ini emang kasus kapan yah??? Korporasi emang kadang memonopoli semua hal >.<

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.