Skip to main content

(Tidak) Bosan Dengan Rutinitas

Seperti biasa, pagi ini saya kembali ke acara rutin. Bangun, sholat subuh, tunggu agak terangan sedikit (dan supaya tidak terlalu dingin), jogging.

Kali ini saya tidak lupa membawa iPod. Ha! Jadi bisa seru sendirian. hi hi hi. Turun ke bawah apartemen dan mulai berlari. Ada dua orang yang sudah mulai pemanasan untuk berenang. Saya menghindar dari kolam renang dulu dan menuju ke lapangan basket yang sepi. Nah, di situ baru bisa seru. Lari, loncat-loncat, ... mudah-mudahan tidak ada yang melihat (dari atas apartemen). Itu orang gila atau apa? ha ha ha. Biarin. Yang penting hati riang dan badan sehat.

Harus cari hal-hal yang membuat kita tidak bosan dengan rutinitas. Hidup ini harus bermakna. Tidak hanya sekedar berjalan seperti zombie ...

Selamat pagi. Mudah-mudahan hari ini memberi kecerahan dan barokah.

Comments

Admin said…
Betul pak asya setuju dengan bapa, meskipun kita bekerja pada pekerjaan yang kita sukai, kita tetap butuh suasana yg beda untuk mewarnai rutinitas kita. yang penting tetap lakukan apa yang kita senangi (asal tidak melanggar norma and hukum and akidah) Bukan begitu pak?

Pa, cara masuk ke padepokan GBT bapak ini caranya gimana? Ada syarat-syaratnya tidak?
Satria Anandita said…
Jadi sekarang blog ini juga untuk bahasa Indonesia, Pak?
Budi Rahardjo said…
Iya nih. Habis ... ternyata yang di wordpress pada berharap lebih serius. Nah, yang jadi mau ngejunk dimana ya? Sebetulnya sudah ngejunk di blog lain juga, tapi kadang-kadang spleterannya sampai ke sini. hi hi hi.
Anonymous said…
nice...
hidup itu dinamis ;)
Anonymous said…
weuhhhh....salut sama semua tulisan2 bapak...suka dgn gaya bahasa yg unik dan sederhana...moderat...salut sekali lagi salut...salam kenal dari makassar...trims...
Hendra Khu said…
Dulu gua kerja agak santai, bisa olah raga rutin. tapi sekarang aku kerja full time, gaji 2x lipat. tapi waktu abis, gak pernah olah raga lagi. gmana, ya?

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Say NO to APJII!

Prolog At the end of 1997, I went back to Indonesia from my studies and work in Canada. The .ID domain management in Indonesia at that time was in a confusing state. Nobody wanted to manage it. Universitas Indonesia (UI) - the original maintainer - was in a fight with APJII (the Association of Indonesian ISP). In the end, IANA gave me a mandate to manage the .ID domain. Since then, I manage the .ID domain with open management. There are problems, but mostly minors. Until recently, when APJII (again) is trying to take over the .ID domain management from my team. Here's a short info to give you a head start. Short summary APJII (the association of ISP in Indonesia) is trying to takeover the .ID domain management in Indonesia. They have tried and will try everything to take over. Long description I've been managing the .ID domain since the end of 1997. At that time, nobody wanted to run the domain management. First of all, a brief description of how we run things. To run the .ID d