Skip to main content

Beberapa komentar dari bacaanku

Saya senang membaca. Sayangnya cara membaca saya seringkali meloncat-loncat (haphazard) dari satu topik ke topik lain yang kadang-kadang tidak ada hubungannya dan tidak tuntas. Nanti kalau ada waktu, bacaannya diteruskan kembali. Berikut ini adalah beberapa hal yang menarik dari beberapa bacaan saya.

Dari dulu saya tertarik dengan dunia komputer dan medical. Bahkan saya pernah membuat perusahaan bio-medical di Canada dengan beberapa kawan. Sayangnya perusahaan ini mati sebelum sempat tumbuh. Maklum, dikelola oleh insinyur-insinyur yang buta bisnis. Nah, iseng-iseng saya berlangganan majalan Biophotonics International yang kebetulan gratis langganannya. (Langganan majalan IEEE saya antara US$ 160 s/d US$ 320 per tahun. Jadi saya cari yang gratisan juga.) Saya tertarik dengan gambar-gambar (foto) yang ada di majalah ini sekalian melihat kemajuan (progress) dari dunia ini.

Yang menarik, editorial edisi October 2004 memiliki judul "The path to science through art". Hmm... Meng-gathuk-gathuk-kan science, art, dan technology merupakan salah satu topik kesukaan saya. Ternyata banyaknya foto di majalan ini memang merupakan kesengajaan, by design! Hal ini dilakukan untuk menarik minat di bidang science. Anda benar pak redaktur, saya tertarik dengan bidang ini karena melihat gambar-gambar di majalah anda. Editorial ini juga menyulut fakta bahwa banyak mahasiswa yang tidak mengerti cara mempresentasikan gambar dalam karya mereka. Lagi-lagi persis pengamatan saya.

Hampir bersinggungan dengan topik tersebut, saya menemukan buku yang mencoba menghubungkan antara komputer dengan otak! Lagi-lagi satu topik kesukaan saya. Kali ini buku yang dimaksud adalah karangan Jeff Hawkins yang berjudul "On Intelligence". Yang menarik dari semua ini, Jeff Hawkins ini adalah inventor dari PalmPilot - PDA yang terkenal itu. Wah, jadi semakin tertarik. Sayangnya saya tidak memilikinya. Mestinya ini masuk ke dalam daftar wishlist saya, untuk kemudian menjadi to-read-list. (Ada beberapa buku tentang komputer, brain, AI, dll. yang belum sempat saya baca - masih tersusun di rak buku saya.)

Berikutnya, saya sempatkan membaca salah satu majalah IEEE yang saya miliki. Kali ini saya baca IEEE Software Nov/Des 2004. Topiknya adalah "persistent software attributes". Bah, apa pulak ini? Ternyata yang mereka maksud adalah bagaimana cara menjaga atribut / sifat dari software meskipun kondisi dari software tersebut berubah. Misalnya, bagaimana caranya menjaga aspek security / availability (dll.) setelah ada perubahaan di jaringan atau penambahan patch. Ok, nambah pengetahuan lagi.

Hmm... apa lagi ya? Masih ada banyak lagi. Tapi tulisan ini sudah terlalu panjang. Mungkin ada batas maksimum panjang sebuah artikel blog agar nyaman dibaca?

Comments

imponk said…
komentar nyasar :D
Panjang artikel sendiri fleksibel. Tapi kalau merunut Joe Vitale atau Seth Godin, dalam paragraf pertama harus sudah ada sesuatu yang menarik pembaca. Dan itu bertahan untuk dua paragraf berikut. Selewat itu tidak ada yang menarik lagi, bablas.

Jadi kuncinya adalah membuat bacaan senantiasa menarik. Bukan sekedar mempersingkatnya.

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana...

Say NO to APJII!

Prolog At the end of 1997, I went back to Indonesia from my studies and work in Canada. The .ID domain management in Indonesia at that time was in a confusing state. Nobody wanted to manage it. Universitas Indonesia (UI) - the original maintainer - was in a fight with APJII (the Association of Indonesian ISP). In the end, IANA gave me a mandate to manage the .ID domain. Since then, I manage the .ID domain with open management. There are problems, but mostly minors. Until recently, when APJII (again) is trying to take over the .ID domain management from my team. Here's a short info to give you a head start. Short summary APJII (the association of ISP in Indonesia) is trying to takeover the .ID domain management in Indonesia. They have tried and will try everything to take over. Long description I've been managing the .ID domain since the end of 1997. At that time, nobody wanted to run the domain management. First of all, a brief description of how we run things. To run the .ID d...

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.