Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana...
information technology, network, security, Indonesia, progressive rock music, budi rahardjo (or raharjo), education, life ... (in Bahasa Indonesia and/or English)
Comments
dukung melawan cybercrime!
saya tahu Bapak tidak ambil untung dalam pengelolaan domain. APJII? bau bisnis lah...
Btw, boleh dong pak kasih tau arti filosofis banner ini dari sudut pandang bapak.. Arti Kado, Orang ?
Maju terus internet Indonesia...
Perlihatkan dulu kerja anda yg profesional... baru deh 'perang' dengan pake otak dan rasa rendah hati...
Kerja tim anda sewaktu di IDNIC dan ccTLD sangat tidak profesional dan terkesan meribetkan masalah...
Jgn pikirkan kekuasaan anda memegang domain indonesia... pikirkan juga gimana cara mengelola domain yg profesional... lebih bagus pengelolaan domain2 di tempat2 hosting daripada di ccTLD...
Thx
Orang yg banyak komplain dengan ccTLD
Perlihatkan dulu kerja anda yg profesional... baru deh 'perang' dengan pake otak dan rasa rendah hati...
Kerja tim anda sewaktu di IDNIC dan ccTLD sangat tidak profesional dan terkesan meribetkan masalah...
Jgn pikirkan kekuasaan anda memegang domain indonesia... pikirkan juga gimana cara mengelola domain yg profesional... lebih bagus pengelolaan domain2 di tempat2 hosting daripada di ccTLD...
Thx
Orang yg banyak komplain dengan ccTLD
Saya sangat kecewa dengan kinerja CCTLD. Policy yang diterapkan "sungguh sangat tidak konsisten SEKALI". Beberapa domain di tolak dengan alasan tidak memenuhi syaratlah, tidak mengisi dengan benarlah, atau apa lah. Tapi dalam beberapa hari kemudian client kami di telepon dari CCTLD bahwa registrasi domain masih dapat diteruskan.
Apa susahnya sih bikin system domain registrar dengan SDM dan SDD (Sumber Daya Duit) yang ada?
Saya hargai kerja keras pak Budi atas perintisan pengelolaan domain ID. Tapi segalanya harus menjadi lebih baik kan?
Bapak tidak bisa memberikan argumen bahwa Bapaklah yang merintis, memperjuangkan dari awal, mengelola tanpa pamrih.
Kebutuhan Indonesia untuk domain ID sekarang sudah sangat tinggi. Dan ternyata kinerja team Bapak tidak bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Perlu juga diingat bahwa mandat IANA yang diberikan secara personal sebenarnya juga perlu disikapi dengan lebih bijak. Ini bukan personal domain, tapi ini adalah public domain.
Jika memang merasa tidak bisa lagi mengakomodasi kebutuhan domain ID, kenapa harus dipertahankan? Memang melepaskannya belum tentu menjadikannya lebih baik.
BTW saya secara personal tidak mengenal Bapak, tapi saya tahu banyak tentang Bapak dari Pak Eddy dan Pak Chandra. So.. no hurt feelings, ini cuma pendapat pribadi saya.
Apalagi dengan pengelola baru, jangan dengan (sekjen) APJII yang sekarang !
Lihat saja, baru menjabat sudah mau buat PT IIX, cita-cita beliau saat jadi Sekjen dulu, mengkomersilkan IIX.
cek saja webnya di www.access.net.id, ada PT Mahatel: www.iixnetworks.net (webnya sudah dikosongin sejak ribut2 IDNIC) atau http://neutron.iixnetworks.net.
Tingkatkan pelayanan dan kemudahan dalam mendapatkan domain. Gw termasuk salah satu yg dari dulu enggan untuk memiliki domain Indonesia hanya karena melihat betapa ribet-nya birokrasi yg harus ditempuh.