Skip to main content

Kegiatan selama liburan ini

Apa saja yang saya lakukan selama 'liburan' ini ya? Sebetulnya tidak betul liburan karena saya tetap kerja di rumah. Beberapa laporan pekerjaan masih harus saya kerjakan. Tapi katakanlah ini liburan sebab orang lain libur. Jadi saya ikut suasana liburan lah.

Yang banyak saya kerjakan, ya jelas (1) ngoprek komputer. Update beberapa program dan ngoprek OpenBSD di sebuah komputer. Hanya sekedar ingin tahu saja. Sekarang masih belum sreg dengan cara update atau package management di OpenBSD, meskipun secara umum mirip dengan UNIX lainnya (Solaris, misalnya). Maklum saya sudah terbiasa dengan apt dari Debian. Akhirnya saya ambil cara saya sendiri, yaitu ambil berbagai source code dari GNU (misalnya) dan compile sendiri. Mungkin struktur direktori dari file yang terpasang nanti tidak cocok dengan standar OpenBSD, tapi lebih ke arah bawaan dari GNU. (Saya sendiri lebih suka dengan menggunakan struktur /usr/local, misalnya. Pokoknya yang saya pasang sendiri dipasang di /usr/local.)

Yang kedua (2) yang banyak saya kerjakan adalah membaca. Banyak buku dan majalah (terutama dari IEEE) yang menanti untuk saya baca. Saya mau coba cara mas Moko membaca dua buku setiap hari. Ya benar! Dua buku setiap hari. Ternyata tidak sanggup. Mungkin cara baca saya yang lambat? Buku yang saya baca bervariasi dari buku agama (maklum lagi bulan Ramadhan), biografi, dan buku teknis. Biografi yang baru selesai saya baca adalah buku "Lucky Man" karangan Michael J. Fox (itu lho bintang TV series Family Ties dan bintang film Back to the Future yang ternyata terkena Parkinson), sementara yang belum selesai adalah buku biografinya pak Buntoro (a friend of mine) seorang pengusaha (hospital furniture - MAK) dari Kalasan. (Yang menarik dari sini adalah sumber awal informasi mengenai pak Buntoro ini diperoleh dari mailing list pau-mikro - mungkin maksudnya BHTV - yang saya kelola!)

Yang ketiga (3), berburu lagu baik ke toko maupun di Internet. Kebetulan lagu-lagu yang saya cari adalah lagu yang populer sekitar tahun 70-an dan 80-an, beraliran pop, rock atau progressive rock. Sebetulnya ini terkait juga dengan tulisan saya (maunya jadi buku) tentang classic rock ["membedah classic rock"] yang tak kunjung selesai. Tepat sudah dua tahun buku ini saya tulis! Wow! (Ini bukan yang terlama. Rekor yang terlama adalah buku saya tentang security, sudah 6 tahun!) Hasil perburuan lumayan juga. Saya nemu CD Jay Graydon yang sudah lama saya cari-cari.

Selain itu, ... tidur. Ha ha ha. Maklum, ada alasan karena puasa sehingga capek. Sebetulnya tidak tidur, akan tetapi baca buku sambil tiduran. (Saya lebih suka membaca sambil tiduran. I need a nice sofa.)

Comments

Harry Sufehmi said…
Ya, memang OpenBSD masih belum ideal fasilitas package management-nya. Jim Geovedi juga bilang kalau upgrade package di OpenBSD biasanya dia lakukan manual.

Agak merepotkan kalau Anda tidak punya banyak waktu luang, mungkin Debian stable atau Gentoo (yang sudah di-harden) akan lebih cocok.

Otherwise - OpenBSD is quite amazing (security-wise)
Anonymous said…
Progressive rock.... IMW juga demen progressive rock :)

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Say NO to APJII!

Prolog At the end of 1997, I went back to Indonesia from my studies and work in Canada. The .ID domain management in Indonesia at that time was in a confusing state. Nobody wanted to manage it. Universitas Indonesia (UI) - the original maintainer - was in a fight with APJII (the Association of Indonesian ISP). In the end, IANA gave me a mandate to manage the .ID domain. Since then, I manage the .ID domain with open management. There are problems, but mostly minors. Until recently, when APJII (again) is trying to take over the .ID domain management from my team. Here's a short info to give you a head start. Short summary APJII (the association of ISP in Indonesia) is trying to takeover the .ID domain management in Indonesia. They have tried and will try everything to take over. Long description I've been managing the .ID domain since the end of 1997. At that time, nobody wanted to run the domain management. First of all, a brief description of how we run things. To run the .ID d