[Posting ini saya ambil dari blog saya yang lain di http://rahard.blogsome.com/2005/10/06/mahasiswa-kurang-responsif/ karena waktu itu situs modblog saya down. Saya tampilkan di sini sebagai backup. Mungkin saya akan banyak menulis di rahard.blogsome.com untuk membackup blog di modblog.]
Saya tidak tahu apakah saya lebih tumpul dalam mengajar atau mahasiswa saya yang kurang berani dalam bertanya. Dalam kuliah yang saya ajar kali ini, mahasiswa saya terkesan lebih “loyo” daripada angkatan (kelas) sebelumnya. Kalau saya tanya, mereka terkesan tidak antusias dalam menjawab (atau bingung). Padahal pertanyaan yang mirip dalam kelas sebelumnya masih bisa dijawab.
Saya tidak tahu apakah mereka tidak mengerti apa yang saya ajarkan atau hanya malas / malu menjawab saja. Hal-hal yang saya tanyakan adalah hal yang sederhana dalam pemrograman yang sepantasnya mudah mereka ketahui. Paling tidak, hal tersebut diketahui oleh mahasiswa universitas lain atau bahkan siswa SMK (STM) yang sedikit kursus pemrograman. Dugaan saya adalah mereka bingung dengan apa yang saya tanyakan. Artinya ini menyedihkan. Mereka tidak paham apa yang saya ajarkan. Waduh! Bagaimana mereka akan kompetisi dengan saingan mereka (lulusan India, misalnya)?
Bagaimana mengubah hal ini? Apakah teknik pengajaran saya perlu berubah? (Mungkin mahasiswanya terlalu banyak disuapi sehingga malas berusaha sendiri? Artinya saya harus lebih keras lagi terhadap mereka.) Atau memang kualitas mahasiswa menurun? Apakah dosen lain merasakan hal ini?
[Catatan: Ternyata dosen-dosen lain pun di ITB mengalami masalah yang sama. Waduh. Permasalahan ternyata lebih berat dari yang saya perkirakan!]
Saya tidak tahu apakah saya lebih tumpul dalam mengajar atau mahasiswa saya yang kurang berani dalam bertanya. Dalam kuliah yang saya ajar kali ini, mahasiswa saya terkesan lebih “loyo” daripada angkatan (kelas) sebelumnya. Kalau saya tanya, mereka terkesan tidak antusias dalam menjawab (atau bingung). Padahal pertanyaan yang mirip dalam kelas sebelumnya masih bisa dijawab.
Saya tidak tahu apakah mereka tidak mengerti apa yang saya ajarkan atau hanya malas / malu menjawab saja. Hal-hal yang saya tanyakan adalah hal yang sederhana dalam pemrograman yang sepantasnya mudah mereka ketahui. Paling tidak, hal tersebut diketahui oleh mahasiswa universitas lain atau bahkan siswa SMK (STM) yang sedikit kursus pemrograman. Dugaan saya adalah mereka bingung dengan apa yang saya tanyakan. Artinya ini menyedihkan. Mereka tidak paham apa yang saya ajarkan. Waduh! Bagaimana mereka akan kompetisi dengan saingan mereka (lulusan India, misalnya)?
Bagaimana mengubah hal ini? Apakah teknik pengajaran saya perlu berubah? (Mungkin mahasiswanya terlalu banyak disuapi sehingga malas berusaha sendiri? Artinya saya harus lebih keras lagi terhadap mereka.) Atau memang kualitas mahasiswa menurun? Apakah dosen lain merasakan hal ini?
[Catatan: Ternyata dosen-dosen lain pun di ITB mengalami masalah yang sama. Waduh. Permasalahan ternyata lebih berat dari yang saya perkirakan!]
Comments
sy merasakan hal yg sama saat bulan yl /Sept 05. diminta utk menyampaikan SG di TI (Labtek III).
Materi kuliah perlu ditambahkan 'bumbu penyedap' berupa pengalaman2 pribadi utk sharing experience ttg 'the real world', ini mereka butuhkan agar tdk terlalu text book minded dan terlatih utk juga bisa 'out of the box thinking'.
Kapan2 kita diskusikan ll kalo ketemu.
Btw saya masih menunggu undangan Anda utk bantu2 Kang Itoch (sdr nya macintoch 'kalee:) di Cimahi tea.
Salam sukses utk Anda dan mahasiswa2 Anda.
wass