Skip to main content

On the Yogya Earthquake

I wanted to write about the Yogyakarta Earthquake, but decided to wait. For some reasons, I felt that I am exploiting the victims by generating traffic to my blogs. I know that it is not the case, but that's how I felt. But, on the other hand, I wanted to say my condolence to all the victims and their families. So, this post. The heck with traffic.

Our research center (Microelectronic Center) the university was shocked by a news that one of our researcher - Waris, who is doing his doctorate, passed away during the quake. He went to Bantul for a holiday with his family. Our deepest sympathy and condolence to his family. We will miss him.

I was born in Yogyakarta. I even make jokes about Yogya, its people, and technology. It is a special city for me. I am sad to see what happened to Yogyakarta and its people. I hope they can get through this as soon as possible and as painless as possible. Hang on. May God be with you.

Comments

Anonymous said…
Hi, I am your regular blog reader from KL. Since you were born in Yogya, pls confirm and clarify this news.

Salib, patung Hindu dalam masjid?

BANTUL (Yogyakarta): Pasukan Bulan Sabit Merah Malaysia (PBSM) yang ke sini dalam misi membantu mangsa gempa bumi terkejut bila melihat kewujudan salib dan patung Hindu dalam sebuah masjid ketika hendak menunai solat zohor di sebuah perkampungan dekat sini semalam.

Seorang anggota pasukan PBSM, Jeffrey Hassan berkata setelah pasukannya memberi bantuan rawatan kepada mangsa-mangsa di perkampungan Gepoko, mereka bersiap-siap untuk melakukan solat zohor.

"Saya bertanyakan orang kampung di mana letaknya masjid dan mereka menunjukkan arahnya.

"Tapi, alangkah terkejutnya kami, sebaik masuk ke masjid kami lihat sebuah salib, lambang penganut Kristian, dan patung Hindu di dalamnya," kata Jeffrey.

"Kami tak jadi solat, lalu bertanyakan orang kampung bagaimana perkara sedemikian boleh terjadi," katanya.

"Itu biasa aja. Sememangnya telah lama kami lakukan begitu. Kami di sini berkongsi melakukan ibadat dalam satu masjid," kata seorang penduduk.

"Pada hari Jumaat masjid itu digunakan oleh orang Islam, Ahad oleh orang Kristian dan Selasa untuk orang Hindu," katanya. BERNAMA

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana...

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Tenggang waktu sebelum domain (.ID) didaur ulang?

Saat ini setelah domain tidak membayar, maka status domain akan berubah menjadi hold. Pada kondisi ini domain tidak dapat di query /hilang namun domain belum dapat dilepas ke publik kembali. Saat ini belum ada aturan kapan domain yang sudah mati ini dapat digunakan kembali, mungkin oleh orang lain. Sudah saatnya ada kejelasan mengenai daurulang ( recycle ) nama domain ini. Ada dua usulan batas waktu ekstrim: Satu (1) tahun setelah domain mati. Kontra: kelamaan Tiga (3) bulan setelah domain mati. Kontra: terlalu cepat Nah mohon masukan, masukan mana yang lebih baik dipilih? Atau kalau ada usulan lain, mohon diutarakan beserta alasannya.