Skip to main content

Living Off Comments

I cannot live without (blog) comments. I have created (too many) blog postings and I am hungry for comments. So far, I am doing okay. Lots of visitors are coming into my blogs (especially to my wordpress-blog).

But, sometimes early in the morning, I check my blogs to see if somebody has read and commented on my blogs. Many times, I found nothing. Like right now (early morning). Maybe they're all still sleeping. Ha ha ha. Or it's just I am too addicted to internet and blogs.

The thing is I am craving for comments. My digital life cannot live without comments. How about yours?

twitting and kronning ...

Comments

Kang Geri said…
so sory sensei, coz tonight i am not sleep, dan barusan abis kerja nyubuh (loper koran beh) jadi baru cek postingan terbarunyah ...*halah susah amat pake bahasa ingris*
Anonymous said…
comment infatuation junkies ;)
Anonymous said…
I saw your blog in bahasa is in the opposite way, though. Comments is important, but it doesn't stop me posting if my blog have no comments at all due to low traffic. Blog is a blog wih or without comments. IMHO.
Best,
Toni
Unknown said…
hm, so am i. every time when i check my blog (e-mail), i always wish there are many coment alert in my e-mail.. but.. its rare for me! :( he8x.. may be u wana give me a coment in my blog? lho? ha8x..

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana...

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Tenggang waktu sebelum domain (.ID) didaur ulang?

Saat ini setelah domain tidak membayar, maka status domain akan berubah menjadi hold. Pada kondisi ini domain tidak dapat di query /hilang namun domain belum dapat dilepas ke publik kembali. Saat ini belum ada aturan kapan domain yang sudah mati ini dapat digunakan kembali, mungkin oleh orang lain. Sudah saatnya ada kejelasan mengenai daurulang ( recycle ) nama domain ini. Ada dua usulan batas waktu ekstrim: Satu (1) tahun setelah domain mati. Kontra: kelamaan Tiga (3) bulan setelah domain mati. Kontra: terlalu cepat Nah mohon masukan, masukan mana yang lebih baik dipilih? Atau kalau ada usulan lain, mohon diutarakan beserta alasannya.