Skip to main content

Becoming a star because of YouTube

I guess, you all have familiar with this case; somebody posted a video on YouTube and s/he became popular. Well, it happened (and is still happening) in Indonesia. This time, the star is Briptu Norman from Gorontalo.

A video of Briptu Norman lipsyncing an Indian song was posted. (You can use your favorite search engine to find the video.) Apparently, people loved the way he "performed" in the video. Entertaining. And suddenly, all news and TV media wanted to show case him in their shows. He was brought to Jakarta and was asked to sing and dance just like in the video that was posted in YouTube.

Norman is an officer in Brimob (Brigade Mobile, an Indonesian National Police special operations force units). His commanding officer(s) support him because this gives a good public relationship, showing the human side of Policeman.

So there you go. Another case of a star was born because of YouTube.

Comments

lembayungbali said…
It's a pity that Norman did not pursue his career as a singer. I haven't heard of him for a while now. However I do respect his decision of going back to his hometown
May God Bless briptu Norman,...Gd Luck n success fr Norman kamaru

Popular posts from this blog

Himbauan Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia

Kepada Hacker & Cracker Indonesia & Malaysia, Saya mengharapkan anda tidak melakukan penyerangan atau/dan pengrusakan situs-situs Indonesia dan Malaysia. Saya mengerti bahwa akhir-akhir ini beberapa masalah di dunia nyata membuat kita kesal dan marah. Namun kekesalan tersebut sebaiknya tidak dilimpahkan ke dunia maya (cyberspace). Semestinya sebelum melakukan aksi yang berdampak negatif, kita bisa melakukan langkah-langkah positif seperti melakukan dialog (melalui email, mailing list, bulletin board, blog, dan media elektronik lainnya). Kita harus ingat bahwa kita hidup bertetangga dan bersaudara. Yang namanya hidup bertetangga pasti mengalami perbedaan pendapat. Mari kita belajar bertetangga dengan baik. Saya berharap agar kita yang hidup di dunia maya mencontohkan bagaimana kita menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin dan hati yang lapang, sehingga para pemimpin kita di dunia nyata dapat mencontoh penyelesaian damai. Mudah-mudahan mereka dapat lebih arif dan bijaksana...

More bad news with Malaysia - Indonesia

I've got more emails and news about bad news between Indonesia and Malaysia. To be exact, there was a news about RELA (not sure what that is) that goes out after Indonesians in Malaysia. There were incidents where they hit Indonesians, rob, and do horrible things. I cannot even write this is my blog. I am so sad and frustrated. What's going on with Malaysia (and Malaysians)? What did we - Indonesian(s) - do to deserve this? I thought there should be less boundary between Indonesia and Malaysia. But ... What's going on there, bro & sis? You know, more Indonesians now feel that they are offended by Malaysians. I can tell you that this bad feeling is increasing. This is a bad publicity towards Malaysia. People are now creating various calling names, such as "Malingsia" (it's a short of "maling" [thief] "siah" [you, Sundanese]), and worse.

Tenggang waktu sebelum domain (.ID) didaur ulang?

Saat ini setelah domain tidak membayar, maka status domain akan berubah menjadi hold. Pada kondisi ini domain tidak dapat di query /hilang namun domain belum dapat dilepas ke publik kembali. Saat ini belum ada aturan kapan domain yang sudah mati ini dapat digunakan kembali, mungkin oleh orang lain. Sudah saatnya ada kejelasan mengenai daurulang ( recycle ) nama domain ini. Ada dua usulan batas waktu ekstrim: Satu (1) tahun setelah domain mati. Kontra: kelamaan Tiga (3) bulan setelah domain mati. Kontra: terlalu cepat Nah mohon masukan, masukan mana yang lebih baik dipilih? Atau kalau ada usulan lain, mohon diutarakan beserta alasannya.