Diambil dari blognya BHTV: bhtv.blogspot.com
Percaya atau tidak, Bandung merupakan “talent magnet.” Tanpa iklan ataupun promosi besar-besaran, lulusan sekolah menengah atas di Indonesia berbondong-bondong menuju Bandung untuk sekolah. Kebanyakan dari mereka adalah juara kelas. Inilah “harta karun” dari Bandung.
Mulai dari “The World is Flat“-nya Thomas Friedman, sampai ke “The Flight of the Creative Class: The New Global Competition of Talent“-nya Richard Florida, dan masih banyak buku serta tulisan semuanya membahas mengenai pentingnya talenta-talenta ini. Sumber daya alam, seperti minyak, bukan hal yang utama lagi. SDM yang utama. Mengapa hal ini sulit kita pahami?
Sayangnya, hal ini kurang dimengerti oleh banyak orang sehingga talenta-talenta ini meninggalkan Bandung setelah mereka lulus. Alasannya sederhana, tidak ada bisnis dan lapangan kerja di Bandung. Itulah sebabnya BHTV melobby perusahaan besar (multinational companies) agar membuat perusahaan, research center, dan support di Bandung. Selain itu juga BHTV mencoba membujuk para talenta ini untuk membuka usaha di Bandung.
Mudah-mudahan para petinggi di Bandung Raya - bahkan petinggi Indonesia - beserta penduduknya mengerti akan “harta karun” yang kita miliki. Kala dunia berusaha mencari dan merekrut harta karun talenta ini, kita tidak melakukan apa-apa. Ayo kita buat usaha-usaha di Bandung Raya.
Percaya atau tidak, Bandung merupakan “talent magnet.” Tanpa iklan ataupun promosi besar-besaran, lulusan sekolah menengah atas di Indonesia berbondong-bondong menuju Bandung untuk sekolah. Kebanyakan dari mereka adalah juara kelas. Inilah “harta karun” dari Bandung.
Mulai dari “The World is Flat“-nya Thomas Friedman, sampai ke “The Flight of the Creative Class: The New Global Competition of Talent“-nya Richard Florida, dan masih banyak buku serta tulisan semuanya membahas mengenai pentingnya talenta-talenta ini. Sumber daya alam, seperti minyak, bukan hal yang utama lagi. SDM yang utama. Mengapa hal ini sulit kita pahami?
Sayangnya, hal ini kurang dimengerti oleh banyak orang sehingga talenta-talenta ini meninggalkan Bandung setelah mereka lulus. Alasannya sederhana, tidak ada bisnis dan lapangan kerja di Bandung. Itulah sebabnya BHTV melobby perusahaan besar (multinational companies) agar membuat perusahaan, research center, dan support di Bandung. Selain itu juga BHTV mencoba membujuk para talenta ini untuk membuka usaha di Bandung.
Mudah-mudahan para petinggi di Bandung Raya - bahkan petinggi Indonesia - beserta penduduknya mengerti akan “harta karun” yang kita miliki. Kala dunia berusaha mencari dan merekrut harta karun talenta ini, kita tidak melakukan apa-apa. Ayo kita buat usaha-usaha di Bandung Raya.
Comments
saya sendiri saat ini adalah seorang mhs tingkat akhir di Fasilkom UI. Kemarin saya sempat berdiskusi dengan teman2 utk menanyakan pendapat mereka bahwa saya akan pulang ke bandung setelah lulus untuk bekerja.
Tapi mereka semua menyarankan saya untuk tetap di jakarta karena lapangan kerja di jakarta lebih banyak.
Sekarang saya jadi bingung. Karena sebenarnya saya ingin sekali kembali ke bandung untuk yah "membangun" mungkin kota saya tercinta itu.
mungkin bapak ada saran untuk saya :)
barangkali BHTV sudah melobby pemda kodya atau Menristek? Untuk investasi perusahaan multinasional kan mereka butuh kepastian investasi dan fasilitas. Apa yang bisa saya bantu pak? Saya siap setiap saat.
Untuk outsourcing saya belum melihat kemungkinan karena paling tidak butuh track record dan proyek yang sesuai. Kebanyakan VLSI Design sekarang di outsourcing ke India, antara lain karena peran aktif pemda di sana.
Estananto (Nano) TF92