Baru-baru ini saya diminta untuk menjadi salah seorang juri pada lomba karya tulis ilmiah pada tingkatan SMU/SMK/SMK (atau yang sederajat). Ada beberapa hal yang menarik yang dapat saya tangkap dari tulisan mereka.
Yang pertama adalah bahwa sebagian besar menggunakan gaya bahasa yang "berbunga-bungan" dan terlalu banyak pendahuluan (introduction). Misalnya, penggunaan kalimat "sebagaimana kita ketahui..." dan sejenisnya banyak juga. Nampaknya ini merupakan kultur kita (dan akan tetap demikian jika kita melihat jejak ini).
Topik yang berulang-ulang, yang nampaknya mendapat perhatian besar dari mereka, adalah:
Menarik ya ...
Yang pertama adalah bahwa sebagian besar menggunakan gaya bahasa yang "berbunga-bungan" dan terlalu banyak pendahuluan (introduction). Misalnya, penggunaan kalimat "sebagaimana kita ketahui..." dan sejenisnya banyak juga. Nampaknya ini merupakan kultur kita (dan akan tetap demikian jika kita melihat jejak ini).
Topik yang berulang-ulang, yang nampaknya mendapat perhatian besar dari mereka, adalah:
- Energi. Banyak yang mencari alternatif energi, khususnya menghasilkan listrik.
- Transportasi. Banyak yang mencari ide untuk mengantarkan barang. (Manusia bisa dianggap sebagai barang tidak ya?) Kebanyakan melalui terbang / melayang dalam berbagai bentuk. Bahkan ada yang mengusulkan melalui teleportasi dan nanoteknologi.
- Penanganan sampah. Mereka mulai memperhatikan alternatif untuk memusnahkan sampah, termasuk plastik dan styrofoam.
Menarik ya ...
Comments